Dari beberapa pengalaman saya menguji skripsi, ada satu pola pikir yang salah dan turun temurun diantara para mahasiswa. Yaitu: Nurutlah pada apa kata penguji.
Berkat pola pikir itu, mahasiswa manggut-manggut dan iya-iya aja ketika penguji mengajukan pertanyaan, kritik, atau bahkan revisi. Padahal, ngga semua yang dikatakan penguji itu benar! Penguji juga manusia, bisa salah, bisa khilaf, bisa gagal paham.
Mahasiswa cenderung takut ngga lulus jika menyanggah perkataan penguji. Takut dianggap ngotot, bebal, dan kurang ajar atau sok tau. Padahal mahasiswa sangat amat berhak sekali untuk menyanggah, jika memang yang dilakukan itu benar.
Selain ketakutan tidak lulus, ketidakpahaman mahasiswa terhadap perkataan atau pertanyaan penguji juga jadi faktor kenapa mereka manggut-manggut dan iya-iya. Makanya, pahami betul apa sih maksud dari penguji. Kadang penguji tanya karena memang ngga ngerti. Kadang juga pertanyaan penguji menyimpang jauh dari topik. Kalo udah gitu ya harus buru2 digiring ke topik semula biar ga keterusan yang akhirnya menggagalkan ujian itu sendiri karena mahasiswa dan penguji sama-sama gagal paham.
Nah buat adik-adik sekalian yang lagi mau skripsi, kuasai betul bidang yang kamu kerjakan. Boleh-boleh aja pekerjaan itu dibantu orang lain, tapi pahami betul, pelajari topiknya dan topik2 yang berkaitan. Jika memang kamu merasa benar dan penguji mulai out of topic, sanggahlah! Jangan takut ngga lulus! Tapi INGAT, lakukan dengan sopan dan bahasa yang merendah, jangan angkuh, jangan dengan nada bicara yang tinggi. Merendah, tapi tetap tegas, percaya diri dan dengan gesture yang meyakinkan.
Gesture yang meyakinkan ntu yang kaya gimana? Ya jangan ragu-ragu kalo bicara, harus tegas! Gimana caranya biar bisa kaya gitu? Ya kuasai materi. Gimana biar bisa nguasai materi? Ya belajar! Jangan maen aja, jangan internetan aja, jangan blogging aja, udah stop baca tulisan ini, kembali ke skripsi! 😀